Apakah Kenaikan Saham saat Ini Semu ?



Sudah hampir satu bulan market di pasar saham bergerak selalu hampir positif, sedangkan pasar real atau ekonomi real masih belum membaik, dikarenakan wabah covid-19 belum selesai dan kapan akan berakhirnya semuanya tidak tahu. 

Jika vaksin virus covid-19 belum ketemu maka keadaan ekonomi pun belum akan membaik, tapi kenyataannya berbeda di dunia saham, bayak trader sepertinya optimis sehingga membuat harga saham ada yang mengalami kenaikan yang signifikan. 

Apakah ini kenaikan semu ? 

Kalau kita lihat secara cermat kenaikan ini sepertinya semu, Karena kenaikan sahamnya disebabkan faktor bayak trader yang spekulasi atau ada kemungkinan mereka yang tidak bisa berbisnis secara real melakukan bisnis disini atau memutarkan uangnya disaham karena untuk berbisnis real lagi tidak memungkinkan, untuk laporan keuangan dan kegiatan perusahaan pun belum ada tanda-tanda membaik. 

Mengutip ucapan Waren Buffett “investors are focusing not on what an asset will produce but rather on what the next fellow will pay for it.” (sumber: kontan.co.id/15-07-2020) dan sepertinya ucapan beliau ada benarnya juga, belakangan ini banyak investor dan trader sepertinya hanya fokus kepada siapa yang akan membayar lebih kepadanya, bukan lagi fokusnya dia di bayar oleh asset yang dia beli, situasi seperti ini sepertinya berbahaya bagi yang tidak bisa mawas diri dan menjaga portofolio dengan baik. 

Untuk investor asing, belakangan ini secara pelan-pelan mereka jualan asset mereka di pasar saham kita, dan menurut saya mereka lagi berbaik hati dengan cara jualan secara sedikit demi sedikit, dari pada jualan secara besar-besaran akan membuat pasar saham kita mengalami goncangan cukup hebat, dan nilai kerugian yang mereka tanggung juga besar oleh sebab itu mereka jualan secara pelan-pelan, hal ini dapat kita lihat tiap hari nya, untuk penjualan nett mereka dalam YoY mereka melakukan nett sell sebesar 17.1 triliun (sumber RTI Bisnis). 

Bagi sebagian orang ini mungkin peluang, tapi bagi sebagian orang yang tidak siap maka dia akan menjadi korban berikutnya di pasar saham.

Comments