Banyak dari kita yang lupa apa tujuan berpacaran itu dan kadang kita kelewatan batas di dalam berpacaran ??
Menurut saya pribadi berpacaran itu merupakan pengenalan antara lawan jenis baik itu untuk mengenal pribadi masing-masing dengan lebih mendalam dan terjalin kasih sayang dan saling pengertian diantara keduannya. Namun sering kali kasih sayang diantara keduannya di terjemahkan kearah yang berbeda. Misalkan saja saya contohkan berhubungan layaknya orang yang sudah di ikat di dalam perkawinan karena mereka dimabuk asmara.
Dari sudut saya sebagai lelaki, saya memandang hal tersebut lebih kepada perempuannya lagi tapi tidak menuntut kemungkinan juga sang lelaki itu bertanggung jawab dan saling menjaga. Memang laki-laki kalau melakukan sesuatu layaknya suami istri tidak ada bekas :D, tapi kalau perempuan ada bekasnya. Heran memang dan itu perlu prinsip bagi sang lelaki tersebut apakah dia mau mengotori pacarnya dengan perbuatan yang tidak semestinya atau sang perempuan tersebut mau dikotori dan menghilangkan kado terindah bagi sang suami nantinya ??.
Hum…..itu kembali lagi ke pribadi masing-masing, dan kiranya diantara mereka saling mengingatkan. Tidak saya pungkiri sebagai lelaki memang ingin melakukan perbuatan selayaknya suami istri dengan sang pacar, namun karena ingin membuang jauh-jauh dampak negatifnya saya berusaha menahan diri dan menurut saya untuk apa merebut kesucian dari orang yang kita cintai biarkan itu sebagai kado buat sang suaminya dan jika ia jodoh kita maka itu merupakan kado terindah dari dia. Jangan menuruti orang-orang eropa maupun USE.
Bagi saya kesucian sang istri lebih penting jika ingin menjaga keluarga kita nantinya (jika jadi suami Istri). Saya tekankan lagi itu Kembali Ke Pribadi masing-masing lagi karena kita memiliki prinsip yang berbeda.
Dari sudut saya sebagai lelaki, saya memandang hal tersebut lebih kepada perempuannya lagi tapi tidak menuntut kemungkinan juga sang lelaki itu bertanggung jawab dan saling menjaga. Memang laki-laki kalau melakukan sesuatu layaknya suami istri tidak ada bekas :D, tapi kalau perempuan ada bekasnya. Heran memang dan itu perlu prinsip bagi sang lelaki tersebut apakah dia mau mengotori pacarnya dengan perbuatan yang tidak semestinya atau sang perempuan tersebut mau dikotori dan menghilangkan kado terindah bagi sang suami nantinya ??.
Hum…..itu kembali lagi ke pribadi masing-masing, dan kiranya diantara mereka saling mengingatkan. Tidak saya pungkiri sebagai lelaki memang ingin melakukan perbuatan selayaknya suami istri dengan sang pacar, namun karena ingin membuang jauh-jauh dampak negatifnya saya berusaha menahan diri dan menurut saya untuk apa merebut kesucian dari orang yang kita cintai biarkan itu sebagai kado buat sang suaminya dan jika ia jodoh kita maka itu merupakan kado terindah dari dia. Jangan menuruti orang-orang eropa maupun USE.
Bagi saya kesucian sang istri lebih penting jika ingin menjaga keluarga kita nantinya (jika jadi suami Istri). Saya tekankan lagi itu Kembali Ke Pribadi masing-masing lagi karena kita memiliki prinsip yang berbeda.
Comments
Post a Comment