Pada bulan Febuari 2010 kita dikejutkan dengan berita plagiat yang dilakukan oleh salah satu profesor, hal ini membuat dunia pendidikan kita mengalami tamparan yang cukup keras, ini menandakan bahwa dunia pendidikan kita yang seharusnya menciptakan para lulusan yang mempunyai kredibilitas yang dapat dibangakan, tapi nyatanya yang kita harapkan tidak tercapai, apalagi hal tersebut dilakukan oleh seorang profesor bagaimana dengan lulusan yang lebih rendah lagi atau belum lulus maupun yang tidak pernah sekolah?
Plagiat sendiri merupakan kegiatan mencontek hasil karya orang lain tanpa mencantumkan nama orang yang membuat karya itu sendiri atau dapat juga disebut dengan pembajakan karya orang lain (sebenarnya Aku juga membajak sofware orang lain tapi kalau karya tuliasn orang tetap mencantumkan nama orang tersebut maklum nga ada UANG yang cukup tuk beli Sowfware asli).
Plagiat juga dilakukan oleh guru demi mendapatkan tunjangan yang lebih tinggi sehingga mengambil jalan pintas dengan menciplak karya orang lain demi tunjangan yang lebih tinggi. Bagaiman dengan anak muridnya mungkin kecurangan juga mereka lakukan di dalam ujian nasional demi nama baik dan eksiensi sekolah mereka melakukan kecurangan demi keuntungan sendiri dan mengabaikan kejujuaran. Dengan lunturnya kejujuran tersebut dapat kita rasakan didalam kehidupan bernegara dan berbangsa pada saat ini dimana dinilai-nilai kejujuran para pejabat kita sangat diragukan dimana mereka sering kali mengambil keuntungan sendiri dengan memanfaatkan jabatan yang ia pegang dengan cara membuat peraturan-peraturan yang dapat mendukung rencana licik mereka. Jika plagiat telah dilakukan sejak mengenyam pendidikan dan dari sekarang tidak ada usaha untuk memberantas hal tersebut akan dibawa kemana negara kita ini nanti ?
Kita berbuat jujur itu sebenarnya tidak susah dan tidak sulit, tapi nyatanya dalam kehidupan kita sehari-hari hal tersebut sangat sulit kita lakukan dan laksanakan. Seolah-olah kita berusaha untuk mendapatkan sesuatu dengan usaha yang tidak begitu keras (tidak usah berkerja keras), jalan inilah yang sering mereka tempuh oleh orang-orang yang tidak mau berkerja keras dengan cara mengambil jalan pintas untuk mencapai apa yang mereka impikan dan harapkan. Sebenarnya jika kita mendapatan sesuatu dengan jalan yang tidak benar kita tentunya juga akan tidak mudah mempertahankannya bahkan sering kali hal tersebut membuat kredibilitas didalam diri kita dapat hilang atau paling tidak terkikis sedikit demi sedikit. Kita juga akan kesulitan untuk mempertahankan apa yang kita telah capai karena tindakan kita yang tidak jujur tersebut terkadang juga kita akan merasakan tidak tenang dalam diri kita (jika memang didalam dirinya masih merasakan hal itu menandakan ia masih berpegang teguh pada ajaran yang Maha Kuasa), tapi jika ia telah melakukan tindakan degan ketidak jujuran dan didalam dirinya tidak ada rasa bersalah, menandakan didalam dirinya telah dirasuki kejahatan meskipun ia taat beribadah tapi kalau sering berbohong itu sama saja menipu diri sendiri. Jika seorang guru melakukan tindakan ke tidak jujuran apa pun alasanya itu menandakan ia tidak layak menjadi guru baik selama pendidikan maupun sudah berprofesi sebagai guru, kejujuran disini berkaitan dengan akademisnya. Pantas saja sekarang ini para pejabat negara kita banyak yang melakukan penyelewengan demi keuntungan pribadi maupun kelompoknya, karena telah diajarakan sejak duduk di bangku sekolah dan akhirnya mereka pun meng aplikasikannya didalam kehidupan sehari-harinya karena hal tersebut telah menjadi kebiasan mereka, karena jika tindakan ketidak jujuran terus diperihara dalam diri kita sendiri ia akan tumbuh subur dalam diri kita sendiri, begitu jugan dengan ke jujuran maupun hal-hal lainya. Orang yang melakukan tindakan ketidak jujuran dapat di beri sebutan dengan NYIMBUR yang artinya orang tersebut melakukan ketidak jujuran dengan maksud untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan, maupun imbalan lainnya dimana ia sebenarnya tahu yang ia lakukan tersebut sebenarnya tidak benar dan salah namun karena ia tidak mau berusaha dan tidak mau disulitkan ia berusaha untuk mencari jalan pintas tersebut. Nyimbur sendiri berasal dari bahasa Dayak yang artinya kurang lebih orang yang berbicara mengada-ngada demi keuntungan dirinya sendiri bahkan ia juga seringkali memperbesar-ber=sarkan masalah untuk kepentingannya sendiri maupun memanipulasinya.
Menurut Nyong Leo J. "Plagiat banyak sekali dilakukan oleh setiap orang guna untuk memuaskan dirinya sendiri, tanpa memikirkan jerih payah orang lain. Orang yang melakukan plagiat menganggap dirinya telah menyampaikan sebuah kejujuran kepada orang lain. Kejujuran merupakan sebuah kata yang sering kita dengar baik dari orangtua kita, guru maupun masyarakat disekitar kita. Kita dituntut untuk mempunyai sebuah kejujuran. Sekarang ini, banyak sekali orang yang menganggap dirinya mempunyai kejujuran, sehingga banyak sekali orang yang mudah penrcaya begitu saja tanpa mengenalnya lebih dalam".
Comments
Post a Comment