Ke Egoisan Para Pemimpin Kita

Belakangan hari ini kita menyaksikan dan membaca berita mengenai beberapa peristiwa politik di negeri kita ini.
Diawali dari pencalonan Budi Gunawan (BG) sebagai kepala Kepolisian Indonesia, yang menjadi permasalahan, masalah tersebut di karena BG pernah tersangkut rekening gendut, sehingga dianggap tidak layak memimpin Kepolisian negeri ini menurut beberapa pengamat politik karena tugasnya untuk memberantas dan membantu KPK memburu para Koruptor, gimana mau berburu koruptor kalau yang memburu juga koruptor.?
Yang menjerat BG hanya masalah rekening gendut, ketika pak Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengajukan BG sebagai calon, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka kepemilikan rekening gendut pada Selasa 13 Januari 2015. Budi Gunawan adalah calon tunggal yang terpilih menjadi Kepala Polri (tempo.com). Jumat 23 Januari 2015, penyidik Bareskrim Mabes Polri menangkap Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto.
Masyarakat pun menilai hal tersebut sebagai Cicak Vs Buaya Jilid II, namun BW di bebaskan oleh Bareskrim.
Menurut analisi pribadi saya seperti ini ini murni balas dendam terhadap KPK dimana BG di jadikan tersangka.
BG diajukan Jowoki sepertinya ada desakan dari Megawati dan Suria Paloh dimana kedua pemimpin ini merupakan petinggi partai pengusung pasangan Jokowi-JK dalam pilpres 2014 lalu, menurut berita pernah Megawati tidak akan mau menegur Jokowi jika tidak mengajukan BG sebagai calon tunggal Kepala Polri, sebelum di setujui oleh DPR masyarakat sudah tahu kalau BG pernah tersandung kasus rekening gendut yang di tanggani KPK, namun yang aneh ketika BG sudah diajukan Jokowi menjadi calon tunggal, KPK menetapkan BG menjadi tersangka kasus rekening gendut, dan sangat anehnya lagi meskipun DPR sudah tahu kalau BG menjadi tersangka kasus rekening gendut oleh KPK tetap saja disetuju menjadi Kepala Polri, ini seolah-olah tiap elit politik cuma mementingakan kepentingan kelompok mereka serta ajang balas dendam tiap-tiap golongan.

Pertama meskipun Jokowi sudah tahu BG tersandung kasus rekening gendut, namun tetap saja patuh pada partai yang mengusungnya dia tidak berani menolak demi kepentingan rakyat Indonesia. Apakah Pak Presiden kita benar-benar begitu takutnya pada petingi partai yang mengusungnya menjadi Presiden pada tahun 2014 yang lalu ? Ataukah dia ingin memakai tangan orang lain untuk melawan, namun gagal ?

Kedua, mengapa KPK menjadikan BG tersangka ketika sudah diajukan Presiden Jokowi menjadi Kepala Kapolri ?, apakah ini dikarenakan Jokowi tidak meminta pendapat pada mereka ? atau ada tujuan lain untuk menusuk Jokowi dari belakang ?

Ketiga, untuk DPR seharusnya menunggu kasus itu selesai dulu atau mengapa tidak menolak langsung saja, dan mengalah saja untuk kepetingan masyarakt kita, tidak seperti sekarang ini menjadi runyam perpolitikan kita, seandai saja DPR mau mengalah dan menanggalkan ego mereka serta tidak ada alasan untuk balas dendam kepada Jokowi karena ada peluang besar untuk menjatuhkan Jokowi, apalagi DPR tersebut sebagian besar berasal dari partai yang menjadi lawan Jokowi di pilpres 2014.

Keempat, mengapa bu Mega menguslkan Kepala Polri, dan tetap membayang-bayangi Jokowi, toh ini akan membuat nama anda makin jelek di mata masyarakat Indonesia, apakah dikarenakan BG pernah menjadi ajudan ibu disaat Ibu menjabat menjadi Presiden ke Emat negeri ini ? begitu juga dengan Suria Paloh, apakah ada kekwahtiran dari Suria Paloh terhadap kasus yang siap menghadangnya dikemudian hari ?.

Kesimpulan
Sepertinya para pemimpin kita cuma mementingkan kepentingan kelompoknya saja, dan kepentingan pribadi masing-masing, tidak ada yang mau berkorban demi bangsa dan kemajuan bangsa ini, semuanya menjadi lintah dan parasit di negeri yang indah dan kaya sumber daya alam ini.

Comments