Pengalaman Kejar Deviden


Histori pembagian deviden PTBA (RTI Bisnis)

Awal-awal saya terjun ke investasi saham pernah termakan dan terbuai dengan namanya deviden trap, waktu itu saya membeli PTBA, kalau tidak salah di tahun 2016 untuk mengejar deviden yang akan mereka bagikan,mereka membagikan deviden 289/lembar saham, waktu itu posisi harga beli saya sebenarnya sudah gain atau udah dapat keuntungan dari nilai beli saham saya, dan saya ditanggal exdate sudah mengset sell automatis jika harga turun, ternyata harganya turun sesuai dengan harga yg telah saya set tersebut tpi tidak lama setelah harganya dibawah harga jual saya, ternyata sahamnya mantul dan tidak ditutup di harga negatif.

Alhasil dari deviden yang saya dapatkan setelah saya hitung ternyata keuntungan dari nilai jual saham tersebut dengan deviden yang saya peroleh tidak memuaskan dan hampir diarea negatif.
Berawal dari pengalaman tersebut saya mulai hati-hati kalau hanya ingin mengejar deviden saja, memang di saham ini (PTBA) saya selalu mendapatkan sial entah itu karena saya merasa terlalu percaya dengan emiten tersebut karena merupakan perusahaan milik negara, dan ketika harganya turun saya tetap hold tidak menjualnya karena percaya harganya akan kembali keatas, dan berdasarkan analisis fundamental masuk kategori murah di sektornya namun harganya tetap turun ditambah lagi kepanikan akibat COVID-19 membuat saham ini pernah di bawah 2000 dan waktu itu saya menjual saham tersebut di harga 1700/lembarnya, karena akan saya alihkan ke saham yang lebih murah kalau berdasarkan analisis fundamental.

Dari itulah saya muali hati-hati untuk saham-saham yang akan membagikan deviden dan saya juga lebih memperhatikan pergerakan harganya, kalau ada kemungkinan turun lebih dalam atau telah menembus suport maka akan saya lepaskan. Maklum saja saya masih baru di dunia saham dan saya pun tidak full memperhatikan pergerakan saham karena sambil kerja juga. Semoga pengalaman ini berguna bagi pembaca, meski kalimatnya tidak mudah dipahami.

Comments