Alasan Memilih Saham Untuk Investasi


ilustrasi (https://qazwa.id/)

Ditulisan ini saya akan membeberkan beberapa hal yang membuat saya lebih memilih saham untuk investasi dan sebesar 90% Equiti saya berupa saham, saya tidak melakukan diverivikasi asset saya, yang hanya saya lakukan berupa diverifikasi jenis sahamnya saja. Mengapa saya memilih saham untuk investasi ? Alasannya sih sebenarnya sederhana, karena ingin mendapatkan imbal hasil melebihi deposito serta ingin mendapatkan deviden dari saham tersebut, meskipun saya juga ada beli saham yang tergolong jelek artinya tidak membukukan keuntungan namun porsinya Cuma 5% dari equiti yang saya miliki. Meskipun resiko investasi di saham cukup tinggi juga dibandingkan dengan deposito atau pun reksadana lainnya 
 
  Alasan berikutnya 

Untuk investasi di reksadana saya mulai meragukan para manajer investasi untuk mengelola uang saya, meskipun sebelum terjun ke saham saya membeli reksadana dulu sambil belajar saham. Reksadana mulai saya tinggalkan dua tahun lalu meskipun saat ini masih menyisakan beberapa unit reksadana saja. Saya meninggalkan reksadana karena ada alasan tersendiri, alasannya karena mereka juga mengelola uang dari nasabah mereka lewat saham dan pembelian surat utang Negara maupun surat utang perusahaan, saya juga tidak mau membuat mereka untung dengan cara mengelola uang saya namun saya mendapatkan imbal hasil yang relative kecil, dan mendingan saya yang kelola uang saya sendiri

Alasan ketiga 

Untuk membuka usaha baru atau mencoba keberuntungan di bisnis lain saya tidak memiliki keterampilan tersebut ditambah saya juga tidak bisa membagi waktu saya karena masalah perkerjaan, skill bisnis lain pun saya sendiri merasa masih kurang, kalapun saya memaksakan diri ujung-ujungnya rugi uang dan waktu kan tambah runyam, lebih baik saya memilih instrument invesatai yang bisa saya ukur kerugiannya dan tampa harus saya pantau saja, paling saya pantau kalau lagi ada waktu. Selain itu, dengan memegang saham saya bisa menjual saham tersebut kapan pun selama bursa buka disaat saya kepepet memerlukan uang, dan sebenarnya uang yang saya investasikan di saham diperuntukan untuk persiapan nikah dan membangun rumah, dan semoga saja bisa untuk membeli mobil tampa kehilanggan asset aslinya dalam artian pengeluaran tersebut bisa tertutupi dari keuntungan saham yang dipengang.

  Apakah saya sudah untung investai di saha ? 

Kalau ditanya untung ruginya sih, dari awal investasi di saham hingga tulisan ini dibuat bisa dikata keuntunggan yang saya peroleh diatas deposito bank, dan untuk tahun ini portofolio saya hancur-hancuran karena harga saham turun dalam karena wabah COVID-19, tapi saya tidak menyesalinya bahkan saya merasa beruntung karena mendapatkan barang-barang terdiskon dengan kualitas perusahaan yang lumayan bagus-bagus. Mungkin 3-7 tahun balik lagi modal yang telah tergerus.

Comments